Macam Mana Nak Cari Jodoh di Malaysia?

900k ahli di sana sedang mengunggu anda di Baitul Jannah. Mungkin.. jodoh awak ada sana.

Daftar Sekarang!

LIMA TAHAP PROSES MENULIS PUISI

 

Bagi-bagi pengalaman nech ...

Sampai saat ini, barangkali berjuta puisi telah dituliskan,
baik yang dipublikasikan di buku, di koran, di internet
maupun yang masih tetap mengendap di tangan penulis
atau bahkan sudah hilang, entah ke mana rimbanya.

Berbagai ragam tema bahasan juga pernah diungkapkan lewat
puisi, mulai dari kehidupan sehari-hari, budaya, sains, politik
dan tentu saja tentang cinta yang banyak sekali ditemukan,
khususnya puisi yang dituliskan oleh kaum remaja.

Tentu, puisi-puisi ini dilahirkan dari berbagai macam proses
kelahiran. Sebenarnya, jika dicermati, menurut pengalaman,
puisi itu merupakan ungkapan kata bermakna yang dihasilkan
dari berbagai macam proses kelahiran masing-masing.

Proses kelahiran ini ada beberapa tahap, antara lain :

1. TAHAP MENGUNGKAPKAN FAKTA DIRI
    Puisi pada tahap ini, biasanya lahir berdasarkan observasi
    pada sekitar diri sendiri, terutama pada faktor fisik.
    Misalnya pada saat berkaca, akan lahir puisi :

    Lelaki ganteng

    kau memang ganteng
    berkulit legam bukan berarti hitam
    berambut ikal bukan berarti
    tak bisa diluruskan
    bisa, walau tak terlalu lama

2. TAHAP MENGUNGKAPKAN  RASA DIRI
   Pada tahap ini akan lahir puisi yang mampu mengungkapkan
   rasa atau perasaan diri sendiri atas obyek yang bersinggungan
   atau berinteraksi. Perasaan yang terungkap bisa berupa sedih,
   senang, benci, cinta, patah hati, dan lain-lain, misalnya
   tatkala melihat meja, akan bisa lahir puisi :

   Mejaku sayang

   kakimu menghunjam,   
   luruh rapuh termakan usia,
   takmampu kuganti yang baru,
   ribuan puisi telah lahir dari dadamu
   ku kan selalu sayang pada mu, sahabatku

3. TAHAP MENGUNGKAPKAN FAKTA OBYEK LAIN
   Pada tahap ini puisi dilahirkan berdasarkan fakta-fakta di luar
   diri dan dituliskan begitu saja apa adanya, tanpa tambahan kata
   bersayap atau metafora, misalnya tatkala melihat meja,
   kemudian muncul gagasan untuk menulis puisi :

   Meja tulis,

   kakimu empat,
   tanpa kuping tanpa mata.
   hanya kayu persegi empat

   Tatkala mendengar lagu, akan terlulis puisi :

   Nyanyian Rindu,

   lagu yang bagus,
   suara yang merdu
   penyanyinya muda belia

4. TAHAP MENGUNGKAPKAN RASA OBYEK LAIN
   Pada tahap ini penulis puisi mencoba berusaha mengungkapkan
   perasaan suatu obyek, baik perasaan orang lain maupun benda-
   benda di sekitarnya yang seolah-olah menjelma menjadi manusia.
   Misalnya tatkala melihat orang muda bersandar di bawah pohon
   rindang, dapat terlahir puisi seperti di bawah ini.

   Semilir Damai

   sepoi kantuk memberat
   kekar tangan berpeluh kering
   ranting menjuntai gembira ria
   menghibur yang berdamai santai
   mengembara terlena mimpi yang fana

5. TAHAP MENGUNGKAPKAN KEHADIRAN YANG BELUM HADIR
   Pada tahap ini puisi sudah merupakan hasil kristalisasi yang
   sangat mendalam atas segala fakta, rasa dan analisa menuju 
   jangkauan yang bersifat lintas ruang dan waktu,
   menuju kejadian di masa depan.

   Mengungkapkan Kehadiran yang belum hadir artinya melalui media  
   puisi, puisi dipandang mampu untuk menyampaikan gagasan dalam
   menghadirkan yang belum hadir, yaitu sesuatu hal yang 
   pengungkapannya hanya bisa melalui puisi,
   tidak dengan yang lain. Misalnya cita-cita anak manusia,
   budaya dan gaya hidup masyarakat di masa depan, dan lain-lain.
   Salah satu contoh yang menarik adalah lahirnya puisi paling tegas
   dari para pemuda Indonesia, tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta,
   atas prakarsa Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) ,
   dalam :

                       SOEMPAH PEMUDA

   PERTAMA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia,
            Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia.

   KEDOEA.  Kami Poetera dan Poeteri Indonesia,
            Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia.

   KETIGA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia,
           Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia.

 
   Begitulah kira-kira bunyi sumpah pemuda kala itu.
   Saat Sumpah pemuda yang berbentuk puisi ini diikrarkan,
   bangsa Indonesia masih tersekat-sekat dalam kebanggaan
   masing-masing suku, ras dan bahasa serta masih dijajah
   oleh kolonial Belanda. Melalui Puisi Sumpah Pemuda,
   lambat laun terjadi pencerahan pada seluruh komponen bangsa
   akan pentingnya persatuan, sehingga jiwa persatuan itu sanggup 
   dihadirkan di dalam setiap individu bangsa Indonesia,
   meskipun kemerdekaan dan persatuan belum terwujud.
   Dan menunggu sampai dengan di raihnya
   kemerdekaan Republik Indonesia 17 agustus 1945.

 
Begitulah kira-kira tahapan proses lahirnya puisi,
Dan puisi kita sudah sampai pada tahap yang mana ?

wallahu a’lam.

------
Rumpin, 06 Agustus 2008

-------

Numpang Promo dikit nech ...

Buku Puisiku " Rimba Dalam Sains "
telah diterbitkan oleh PT. Massma Publishing - Jakarta

Pada tgl. 8 s/d 11 Agustus 2008, Insya ALLAH saya berada di
MGM Kemayoran JAKARTA Mengikuti Pameran RI Tech di stan LAPAN
( Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional ).

Bagi temen-temen Jabodetabek yang berminat
memiliki buku puisi Rimba Dalam Sains
dan sambil lihat pameran RI Tech, bisa hubungi 081 310 951 555.
Harga Buku a Rp. 20.000 ( dua puluh ribu Rp )

kita bisa ketemu di stan LAPAN.

TQ

----

man atek

Baca perbualan