Macam Mana Nak Cari Jodoh di Malaysia?

900k ahli di sana sedang mengunggu anda di Baitul Jannah. Mungkin.. jodoh awak ada sana.

Daftar Sekarang!

Seratus lima puluh juta untuk Penyair

 

Nech paman comot postingan mikalejohain
dari komunitas puisi bunga matahari,
sambutan bang Sutardji Calzoum Bakrie 
pada saat menerima anugerah Bakrie Award,
hadiah tunai Rp. 150 juta untuk sang Penyair
beberapa hari yang lalu atas kepenyairan
beliau di Indonesia, selama ini.

Hayooo, siapa mo menyusul ....


 

150 JUTA KREDO PUISI

150 juta bukanlah alat mengantarkan pengertian.

Dia bukan seperti pipa yang menyalurkan lumpur.
150 juta adalah pengertian itu sendiri. Dia bebas.

Kalau diumpamakan dengan kursi,
150 juta adalah kursi itu sendiri
dan bukan alat untuk duduk.
Kalau diumpamakan dengan pisau,
150 juta adalah pisau itu sendiri
dan bukan alat untuk memotong atau menikam.

Dalam kesehari-harian 150 juta
cenderung dipergunakan sebagai alat
untuk menyampaikan pengertian.
Dianggap sebagai pesuruh
untuk menyampaikan pengertian.
Dan dilupakan kedudukannya
yang merdeka sebagai pengertian.

Dalam puisi saya, saya bebaskan 150 juta
dari tradisi lapuk yang membelengunya [sic]
seperti kamus dan penjajahan-penjajahan lain
seperti moral 150 juta yang dibebankan
masyarakat pada 150 juta tertentu
dengan dianggap kotor (obscene)
serta penjajahan gramatika.

Bila 150 juta dibebaskan,
kreatifitaspun [sic] dimungkinkan.
Karena 150 juta bisa menciptakan
dirinya sendiri, bermain dengan dirinya sendiri,
dan menentukan kemauan dirinya sendiri.
Pendadakan yang kreatif bisa timbul,
Karena 150 juta yang biasanya
dianggap berfungsi sebagai penyalur pengertian,
tiba-tiba, karena kebebasannya
bisa menyungsang terhadap fungsinya.
Maka timbullah hal-hal yang tak terduga
sebelumnya, yang kreatif.

Dalam (penciptaan) puisi saya,
150 juta saya biarkan bebas dalam gairahnya
karena telah menemukan kebebasan,
150 juta meloncat-loncat dan menari di atas kertas,
mabuk dan menelanjangi dirinya sendiri,
mundar-mandir dan berkali-kali menunjukkan muka
dan belakangnya yang mungkin sama atau tak sama,
membelah dirinya dengan bebas,
menyatukan dirinya sendiri dengan yang lain
untuk memperkuat dirinya, membalik
atau menyungsangkan sendiri dirinya dengan bebas,
saling bertentangan sendiri satu sama lainnya
karena 150 juta-150 juta bebas berbuat semaunya atau
bila perlu membunuh dirinya sendiri untuk
menunjukkan dirinya bisa menolak dan
berontak terhadap pengertian
yang ingin dibebankan kepada nya.

Sebagai penyair saya hanya menjaga—sepanjang
tidak mengganggu kebebasannya—agar kehadirannya
yang bebas sebagai pembentuk pengertiannya sendiri,
bisa mendapatkan aksentuasi yang maksimal.

Menulis puisi bagi saya adalah membebaskan 150 juta,
yang berarti mengembalikan 150 juta pada awal mulanya.
Pada mulanya adalah 150 JUTA.

Dan 150 juta pertama adalah mantera.
Maka menulis puisi bagi saya adalah
mengembalikan 150 juta kepada mantera.


Sutardji Calzoum Bakrie
Freedom Institute, 17 Agustus 150000000

Baca perbualan