Macam Mana Nak Cari Jodoh di Malaysia?

900k ahli di sana sedang mengunggu anda di Baitul Jannah. Mungkin.. jodoh awak ada sana.

Daftar Sekarang!

Berbagi rasa : Menemukan Momentum

 

kadang-kadang kita perlu selalu
membangkitkan cita-cita kembali
dan kembali bangkit !
seperti yang tertuang dalam sajak ini :

ASA MEMBAKAR RASA

rasa ini buntet serasa
hidroxyl toluen poly butadiene
teronggok jorok di meja pojok
menunggu ammonium perchlorat
jengukan garam melumur jidat
melumpur fungsi waktu, putaran
dan butir bulir-bulir kristal
mengikat lekat di kenanoan jiwa
agar yang mampet, deras mengulir
mencahaya dan membangkitkan tenaga
selaksa kerongkongan di tengah nosel
mem-bellshape-kan semburat tarikan
gaya inersia, menuju luncuran cita-cita
yang buntet mampet melayang ke antariksa raya

menjadi kenang yang hanya perlu untuk dikenang

-----
Rumpin, 26 Pebruari 2009

catatan :
hidroxyl toluen poly butadiene = bahan bakar roket
ammonium perchlorat = oksidator bahan bakar
nano = sepuluh pangkat minus dua belas
nosel = pengkonversi tenaga berdasarkan tekanan
bellshape = bentuk nosel yang mirip sebuah bel

Karena ada pertanyaan bagaimana cara mengkaitkan
antara sains dan puisi seperti dalam beberapa sajak man Atek,
sepertinya man Atek belum mampu menjelaskan secara ilmiah.
Namun dirasa perlu menyampaikan proses kreatifnya saja.
Semisal lahirnya puisi di atas, antara lain :
Puisi ini terlahir dari ide yang cukup lama, namun momentum
untuk menuliskannya belum juga hadir.
Tatkala man atek mendengarkan bincang
temen-temen yang ahli di bidang bahan bakar roket, maka
serentak ada energi dari dalam diri untuk menuliskan puisi ini.
Berawal dari rasa yang seolah buntet ( bhs jawa = buntu )
padahal ingin menuangkan tulisan dalam puisi tetapi
masih saja belum bisa, perasaan ini seperti bahan bakar roket
jenis HTPB ( hydroxyl toluen poly butadiene ) yang berdiri sendiri
tanpa oksidator dan tak menghasilkan tenaga bakar yang optimal.
Dalam teori segitiga api dikatakan bahwa pembakaran terjadi
apabila tiga hal bertemu yaitu : bahan bakar, oksigen dan panas.
Roket termasuk dalam kategori pembakaran dalam,
bahan oksigennya tidak diambil dari udara bebas,
tetapi harus ada komponen penghasil oksigen ( oksidator )
yang bersama-sama dicampur dalam bahan bakar.
HTPB tidak akan pernah bisa dibakar dengan baik
untuk mendapatkan energi gaya dorong roket
tanpa Oksidator di dalamnya.
HTPB saja meski jumlahnya banyak tak akan menghasilkan
energi, sehingga perlu jengukan Oksidator, salah satunya
adalah garam-garam ammonium perchlorat (AP).
HTPB dan AP sampai saat ini belum ada istilah
bahasa Indonesia yang pas.
HTPB, AP dan panas akan menghasilkan panas pembakaran
dan tenaga yang mampu melawan gaya inersia,
jika disalurkan melalui nosel yang mempunyai kontur optimal.
Sampai saat ini bentuk nosel yang relatif bagus adalah bellshape
( juga belum ada istilah bahasa Indonesia).
Sifat gaya inersia selalu menarik seluruh benda terbang
untuk kembali ke bumi, seperti rasa yang dialami man Atek,
inginnya ditarik ke bumi, males-malesan tidak mau terbang
dalam wujud menulis puisi atau aktifitas menantang
dan memajukan diri yang lain. inginnya ngobrol
dan leha-leha yang tak berguna.
Namun tatkala mendengarkan bincang-bincang
para ahli bahan bakar roket, langsung seperti
punya tenaga untuk melawan kemalasan,
dan timbullah momentum di dalam diri, sehingga
membangkitkan cita-cita menulis puisi yang sempat
mampet ( bhs jawa = mampat) dan tak menemukan
rangkaian kata untuk menuliskannya.
Setelah tersentak oleh momentum perbincangan tersebut,
seolah asa untuk menulis puisi ini, sanggup membakar rasa
agar terus menulis dan menulis lagi.

Yang kesemuanya itu bisa menjadi kenangan
yang cukup dikenang saja, tak perlu disesali
maupun dibanggakan. wallahu a'lam.

Bagi anda semoa yang masih mualaf di dalam
sains dan teknologi roket, mohon paman ini
bisa dimaklumi - agak nyombong nech -

Semoga ada sedikit pengetahuan tentang istilah peroketan.

yach, kira-kira seperti itu proses kreatifnya, hehe ...


-----
man Atek - Rumpin

Baca perbualan