Kapasitor ID: Buletin Mei 2009

Assalamualaikum dan salam karya kepada semua.

Terlebih dahulu, minta maaf di atas kelewatan ini. Maklum, dalam keadaan krisis ekonomi macam sekarang ini, saya kena jadi superwoman di pejabat. Kena hadiri mesyuarat selang satu hari, kena buat market strategy untuk multy-region task, semua kerja kena buat, melompat-lompat. Ok Zuraidah, baik kau diam sekarang sebelum kena tembak. Eceh.

Tapi, itu bukan alasan untuk tidak menyajikan beberapa karya hebat untuk tatapan pembaca di sini. Kepada yang mendukung Kapasitor Bahasa Indonesia selama ini, jutaan terima kasih saya ucapkan. Atas nama karya, kita berkarya. Semoga kita dapat berkongsi idea, persepsi dan budaya dalam puisi nusantara. Terlepas dari batas global itu sendiri.

Mewakili team Kapasitor Bahasa Indonesia yang lain: Takiyo, Cassle, man_atek dan Pujangga. Di bawah ini saya senaraikan pilihan karya untuk tatapan bacaan anda. Tidak bermakna karya yang lain tidak hebat, semua karya pun adalah hebat. Tabik! Seribu harapan saya untuk melihat banyak lagi karya-karya hebat seperti ini. Kepada yang membaca, saya ucapkan terima kasih.  

Puisi:
1- Wirid Sejimpit Di Hijril Ismail oleh ponco_wae
http://www.kapasitor.net/id/puisi/post/3807

2- Mengukur Hati oleh blue4gie
http://www.kapasitor.net/id/puisi/post/3839

3- Semakin Panjang Sebuah Jarak oleh Bolali
http://www.kapasitor.net/id/puisi/post/3855

4- Tentang Rindu oleh Laila
http://www.kapasitor.net/id/puisi/post/3870

5- Di antara Telaga Warna oleh Zera
http://www.kapasitor.net/id/puisi/post/3865

Cerpen dan Novel:
~Tidak ada karya novel untuk tahun 2009 setakat ini. Dengan itu, saya ambil tiga karya cerpen dari Januari hingga Mac sebagai pilihan bacaan:

Cerpen:
1- Segenggam Awan Yang Indah oleh rey_khazam
http://www.kapasitor.net/id/cerpen/post/1336

2- Otak Kosmetik oleh Halili
http://www.kapasitor.net/id/cerpen/post/1366

3- Kota Cahaya oleh Cassle
http://www.kapasitor.net/id/cerpen/post/1492

 
Baiklah, teruskan berkarya. Hingga kita berjumpa lagi di lain waktu. Salam ceria. :)

 


Dari Sidang Redaksi Kapasitor ID,
Zuraidah Abdul Aziz