NASI BUNGKUS SEDERHANA
Rama adalah anak tunggal yang hanya hidup dengan ibunya. Rama kini baru masuk SMP. Ibu Rama bekerja sebagai penjual sayur keliling di desanya. Walaupun demikian, Rama tetap bercita – cita tinggi. Rama selalu rajin belajar dan tidak putus asa. Tahun ini Rama sangat bangga karena dapat beasiswa yang dengan itu diterima di SMP Negeri favorit. Rama harus menjalani MOS (Masa Orientasi Siswa).
Pada masa itu, Rama berkenalan dengan siswa lain dan para pengurus OSIS. Pada hari kedua MOS, Kak Ahmad, ketua OSIS member pengumuman, “Adik – adik kelas satu, besok ada acara tukar makanan. Jadi, kalian harus membawa makanan sendiri dari rumah, kalau bisa makanan itu disajikan dengan istimewa dan minimal harganya lima ribu rupiah, dan makanannya harus ada nasi dan lauk. Nantinya akan saling ditukarkan!”
Setelah Kak Ahmad pergi, Rama jadi bingung. Dia akan bawa apa besok? Dirumahnya saja tak ada nasi yang banyak dan lauk yang enak dan istimewa. Paling hanya tempe dan garam. Kemudian sesampainya Rama dirumah, Rama menceritakan semua kepada ibunya.
Dan ibunya berkata “Ibu juga bingung, nasi kita saja cuma sedikit, lauk hari ini hanya ada tempe dan garam, ya jadi terserah kamu saja, kamu sudah besar sudah bisa mandiri, ibu mau keliling dahulu menjual sayur untuk mencari uang supaya kamu bisa beli sesuatu yang istimewa”.
Tapi jika Rama membawa nasi dengan tempe dan garam saja pasti makanannya akan dicemooh dan tidak dimakan oleh teman – teman yang kaya. Setelah berpikir selama kurang lebih dua jam, Rama mendapatkan ide, “Bagaimana kalau ku bawa saja nasi yang atasnya diberi kecap dan lauknya tempe, tahu, dan ikan asin, terlihat sederhana, aku suka tapi bagaimana orang yang mendapatkan makanan ku?apa dia suka ya?” kata Rama dalam hati.
Telah tiba pukul 18.00, ibu pun pulang. Dan Rama member tahu ibunya apa yang mau dibawanya besok dan ibunya berkata “Yasudah terserah kamu, sebaiknya kamu beli kotak makan yang bagus dahulu sana di pasar swalayan, Alhamdulillah ibu sudah dapat uang Rp 42.500,- dari penjualan sayur hari ini, sudah beli sana, paling kotak makanan yang paling murah harganya Rp 20.000,-!” kata ibu kepada Rama.
“Tida usah bu, pakai bungkusan saja, lebih hemat, kita masih punya 10 bungkusan tidak perlu beli kotak makan yang mahal, sebaiknya uang itu buat kita makan besok dan sisanya ditabung buat bayar kontrakan bu” ucap Rama. Ibunya pun setuju.
Keesokan harinya pukul 05.00, Rama bangun dan menyiapkan seluruh makanan yang akan dibawanya, tampak sangat sederhana sekali. “Semoga makanan ini tidak dicemooh dan dimakan oleh orang yang memakannya dan juga semoga makanan ini berkah, amin” kata Rama.
Dan di pukul 06.30 ini Rama pergi ke sekolah dan pamit dengan ibunya, dengan berjalan kaki selama lebih dari lima belas menit, Rama pun sampai di sekolahnya. Setelah bel sekolah berbunyi kakak ketua OSIS Kak Ahmad bertanya kepada semua siswa yang sedang di MOS “Adik – adik, kalian sudah bawa makanan kalian dan siap ditukar kan?”
“Sudah, Kak!” jawab siswa kelas satu serentak. Makanan yang sudah dibawa lalu dikumpulkan di meja guru. Rama mulai tegang. Setelah ditukarkan, nasi bungkus Rama diterima oleh Niki dan Rama mendapatkan makanan dari Surya.
Rama tidak membuka kotak makanan dari Surya dahulu, mata Rama tertuju pada Niki yang sedang membuka makanan dari Rama. “Wah, sepertinya ini nasi bungkus yang sederhana, aku sudah kangen nih ingin makan makanan yang sederhana, habis dirumah hanya sarapan roti, susu, roti, susu, roti, susu, roti, dan susu lagi, aku bosan dan kadang tidak enak juga hidup mewah seperti ini, kebetulan ku dapat makanan sederhana” kata Niki dalam hati.
Rama tidak membuka kotak makanan dari Surya dahulu, mata Rima tertuju pada Niki yang sedang membuka makanan dari Rama. “Wah, sepertinya ini nasi bungkus yang sederhana, aku sudah kangen nih ingin makan makanan yang sederhana, habis dirumah hanya sarapan roti, susu, roti, susu, roti, susu, roti, dan susu lagi, aku bosan dan kadang tidak enak juga hidup mewah seperti ini, kebetulan ku dapat makanan sederhana” kata Niki dalam hati.
“Oh ya? Ternyata ada yang mau makan makanan ku, yasudah sama – sama dan selamat menikmati ya!” kata Rama kepada Niki dengan lega. Dengan hati yang lega Rama membuka kotak makan yang didapatnya dari Surya. Setelah dibuka isinya adalah nasi dengan lauk kentang goreng dan dagin sapi yang diiris.
Rama berkata dalam hati “Wah, makanannya terlihat enak sekali, jarang sekali aku makan makanan seperti ini, sepertinya aku akan lahap memakan ini”. Makanan dari Surya itu sangat menggugah selera dan membuat Rama senang sekali.
Setelah acara MOS hari ketiga selesai, Rama pulang. Dan sesampainya dirumah, Rama menceritakan hal yang menyenangkan itu kepada ibu tercintanya. “Alhamdulillah, makanan sederhana kamu membahagiakan teman mu dan kamu bisa memakan makanan yang kamu anggap mewah itu, syukur Alhamdulillah,” kata ibu. Jadi tidak selamanya makanan sederhana itu tidak disukai orang – orang yang hidup dengan mewah dan tidak selamanya juga orang yang hidup apa adanya (miskin) tidak bisa mendapatkan sesuatu yang enak/mewah.
kutipan : "Harga diri adalah perhiasan orang miskin dan bersyukur adalah perhiasan orang kaya."
Cerpen-cerpen Berkaitan
Semua cerpen-cerpen Lain-laincerpen-cerpen lain
Perbualan
Perbualan
-
2) janji, dua-dua gembira
- kamalia
- 14 years ago
-
3) salam dik jundi.
dik jundi umurnya berapa ya?
tulisan yang penuh hikmah dan memberi ingatan pada mereka yang memerlukan!
teruskan menulis yach!- cahatomic
- 14 years ago
-
4) Moralnya bagus bersandarkan kemiskinan tapi mulia.
Sesuatu yang saya jarang nampak.
Saya tak boleh 'rate' di seksyen B.Indonesia.mengapa ya?- 26life
- 14 years ago
-
5) bagus ceritanya. yang sederhana itu tidak semestinya tak elokkan?
- uculer
- 14 years ago
-
6) yang penting syukur...
- kamalia
- 13 years ago